Bandung, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama (NU) mesti menjadi pilar atau benteng dalam mempertahankan NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Demikian diungkapkan Staf Pengajar Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati, Nurrohman, saat diskusi etika politik NU, di kantor PWNU Jawa Barat Jl. Terusan Galunggung Bandung, Senin (13/5).
Nurrohman memaparkan, etika politik NU harus didasarkan pada upaya untuk mengambil peran dalam memperjuangkan kehidupan ke arah yang lebih baik bagi manusia.
"Kemuliaan penguasa ditunjukkan dengan memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan manusia. Benteng moral dalam kehidupan kita adalah para ulama," tutur Nurrohman.
Lebih lanjut, Nurrohman menambahkan bahwa politik kenegaraan bagi orang NU adalah bagaimana warga NU menjadi pilar atau benteng dalam mempertahankan NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika
"NU selaku orama harus menjadi benteng dalam mempertahankan NKRI dan Bineka tunggal ika, gitupun harus menjadi ibu kandung yang memperjuangkan politik yang santun dan etis, yaitu politik akomodatif dengan bersandar pada aswaja dan sesuai dengan spirit Bhinneka Tunggal Ika," paparnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Pemerintahan UNPAD Utang Suwaryo dalam diskusi tersebut juga menjelaskan Yang menjadi dasar etika politik bagi warga NU adalah sumber ajaran yang ada di NU sendiri; yaitu Al-Qur'an, Sunnah, Ijma dan qiyas. Prinsip NU mempertahankan tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi sekarang yang lebih baik.
"Sikap NU dalam berpolitk sudah jelas yaitu, harus tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh(toleran), mengubah sesuatu yang buruk dengan cara yang santun. Mencegah kemungkaran lebih baik dari pada mencari kebenaran."
Utang menyarankan perlunya merumuskan prinsip dasar perjuangan politik warga NU."Saya menyarankan Sudah seharusnya NU merumuskan sebuah konsep baru dalam berpolitik melalui upaya ijtihad warga nahdliyin."
Sementara itu, sekretaris PW Lakpesdam NU, Ahmad Dasuki, memberikan keterangan bahwa. Diskusi ini ajang silaturahmi bagi seluruh pengurus NU dan warga nahdliyyin dalam rangkah memperkuat ukhuwah jami’yyah serta meningkatkan perannya dalam pengabdian pada masyarakat jawa Barat secara keseluruhan.
"NU harus mengambil bagian penting dalam seluruh proses pembangunan di Jawa Barat sehingga kontribusinya bias dirasakan bukan hanya untuk warga nahdliyin semata namun juga seluruh masyarakat Jawa Barat pada umumnya," pungkasnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Zenal Mutaqin
Warga Nahdlatul Ulama (NU) mesti menjadi pilar atau benteng dalam mempertahankan NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Demikian diungkapkan Staf Pengajar Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati, Nurrohman, saat diskusi etika politik NU, di kantor PWNU Jawa Barat Jl. Terusan Galunggung Bandung, Senin (13/5).
Nurrohman memaparkan, etika politik NU harus didasarkan pada upaya untuk mengambil peran dalam memperjuangkan kehidupan ke arah yang lebih baik bagi manusia.
"Kemuliaan penguasa ditunjukkan dengan memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan manusia. Benteng moral dalam kehidupan kita adalah para ulama," tutur Nurrohman.
Lebih lanjut, Nurrohman menambahkan bahwa politik kenegaraan bagi orang NU adalah bagaimana warga NU menjadi pilar atau benteng dalam mempertahankan NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika
"NU selaku orama harus menjadi benteng dalam mempertahankan NKRI dan Bineka tunggal ika, gitupun harus menjadi ibu kandung yang memperjuangkan politik yang santun dan etis, yaitu politik akomodatif dengan bersandar pada aswaja dan sesuai dengan spirit Bhinneka Tunggal Ika," paparnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Pemerintahan UNPAD Utang Suwaryo dalam diskusi tersebut juga menjelaskan Yang menjadi dasar etika politik bagi warga NU adalah sumber ajaran yang ada di NU sendiri; yaitu Al-Qur'an, Sunnah, Ijma dan qiyas. Prinsip NU mempertahankan tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi sekarang yang lebih baik.
"Sikap NU dalam berpolitk sudah jelas yaitu, harus tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh(toleran), mengubah sesuatu yang buruk dengan cara yang santun. Mencegah kemungkaran lebih baik dari pada mencari kebenaran."
Utang menyarankan perlunya merumuskan prinsip dasar perjuangan politik warga NU."Saya menyarankan Sudah seharusnya NU merumuskan sebuah konsep baru dalam berpolitik melalui upaya ijtihad warga nahdliyin."
Sementara itu, sekretaris PW Lakpesdam NU, Ahmad Dasuki, memberikan keterangan bahwa. Diskusi ini ajang silaturahmi bagi seluruh pengurus NU dan warga nahdliyyin dalam rangkah memperkuat ukhuwah jami’yyah serta meningkatkan perannya dalam pengabdian pada masyarakat jawa Barat secara keseluruhan.
"NU harus mengambil bagian penting dalam seluruh proses pembangunan di Jawa Barat sehingga kontribusinya bias dirasakan bukan hanya untuk warga nahdliyin semata namun juga seluruh masyarakat Jawa Barat pada umumnya," pungkasnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Zenal Mutaqin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar